Bojonegoro – Siswa kelas 10-5 SMAN 1 Bojonegoro menggelar karya dalam rangka Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk budidaya tanaman dengan sistem aquaponik sebagai langkah konkret dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Aquaponik merupakan sistem pertanian modern yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dalam satu ekosistem terpadu. Sistem ini memanfaatkan kombinasi limbah ikan sebagai pupuk alami bagi tanaman selain nutrisi yang dibutuhkan tanaman hidroponik itu sendiri, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi ekosistem.
Para siswa dengan bimbingan guru serta dukungan dari pihak sekolah secara aktif berpartisipasi dalam proyek ini. Mereka belajar mengenai teknik dasar aquaponik, memilih jenis tanaman yang cocok, serta merancang sistem yang efisien untuk diterapkan dalam skala kecil di lingkungan sekolah.
Menurut salah satu siswa, kegiatan ini memberikan pengalaman langsung dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan. “Kami tidak hanya belajar teori, tetapi juga mempraktikkan bagaimana cara menanam dengan sistem aquaponik. Selain itu, kami juga memahami pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan,” ujar salah satu siswa kelas 10-5.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Bojonegoro, Ibu Ninik Sri Handayani, M.Pd menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan kerja keras siswa kelas 10 dalam menjalankan proyek ini. “Melalui kegiatan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini, siswa tidak hanya meningkatkan keterampilan budidaya tanaman sistem hidroponik tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi siswa lain untuk turut serta dalam gerakan peduli lingkungan,” ungkapnya.
Kepala SMAN 1 Bojonegoro, Ibu Dra Wiwik Widowati, M.Pd turut memberikan sambutan dalam kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah bagian dari upaya sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan bermakna bagi siswa.
“Kegiatan seperti ini merupakan wujud nyata dari pembelajaran berbasis proyek yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpikir kritis, kreatif, serta mampu berkolaborasi dalam menyelesaikan tantangan nyata di masyarakat. Kami sangat bangga dengan semangat dan dedikasi siswa dalam menjalankan proyek ini, karena tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan tetapi juga menjadi bekal bagi mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan,” ujar beliau.
Dengan adanya proyek ini, diharapkan para siswa dapat menerapkan konsep gaya hidup berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari serta mengajak masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Selain itu, proyek ini juga dapat menjadi model pembelajaran bagi sekolah lain yang ingin mengembangkan program serupa.
Post a Comment
Post a Comment